1. Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang membuat suatu benda mati bertingkah seperti manusia atau bergerak.
Contoh:
Dalam alunan gelap malam
Pucuk-pucuk teh mengeliat
2. Metafora, yaitu gaya bahasa yang membandingkan suatu benda yang mempunyai makna secara tersirat selain makna yang sebenarnya.
Contoh: - Cemara pun gugur daun
3. Anafora, yaitu gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata secara berurutan.
Contoh: - Tak ada salah kita naik ke atas
4. Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkab kesan, dan daya pengaruh.
Contoh: - Pekik merdeka berkumandang di angkasa
5. Litotes, yaitu gaya bahasa yang mengecilkan atau mengurangi keadaan yang sebenarnya.
Contoh: - Aku bukanlah manusia yang berada
6. Ironi, yaitu gaya bahasa yang menyatakan makna yang bertentangan dengan makna yang bertentangan dengan untuk mengolok-olok.
Contoh: - Bagus benar kelakuanmu, adikmu kau pukuli
7. Paradoks, yaitu gaya bahasa yang menyatakan 2 keadaan yang bertentangan.
Contoh: - Aku merasa kepanasan di tempat yang dingin ini
8. Simile, yaitu gaya bahasa yang mengandung arti perumpamaan.
Contoh: - Tidakkah pasak lebih besar daripada tiangnya
9. Klimaks, yaitu gaya bahasa yang mengandung arti berurutan.
Contoh: - Anak kecil, remaja, orang tua, dan kakek nenek ikut bekerja
10. Antiklimaks, yaitu gaya bahasa yang mengandung arti tidak berurutan.
Contoh: - Remaja, kakek nenek, maupun anak kecil pun ikut bekerja
11. Pars Pro Toto, yaitu gaya bahasa yang menyatakan makna sebagian dari keseluruhan.
Contoh: - Sekitar 120 kepala mengikuti lomba
12. Totem Pro Parte, yaitu gaya bahasa yang menyatakan makna keseluruhan dari sebagian.
Contoh: - Indonesia melawan Malaysia tadi malam seri
13. Metonimia, yaitu gaya bahasa yang hanya menyampai nama/ ciri benda saja.
Contoh: - Pak Herman naik Lion pergi ke Jakarta
Semoga bermanfaat! ^_^"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar